Kumbang Paederus, Serangga Tomcat

Serangga Tomcat bukan serangan baru, Pada tahun 2004 serangga Tomcat menyerang Kabupaten Tulungagung. Dari data Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemprov Ja-tim, pada tahun 2008 serangga tomcat pernah menyerang beberapa daerah, salah satunya Kabupaten Gresik. Sedangkan di Surabaya sendiri, Tomcat sudah menyebar tahun 2010.
”Saat ini serangga Tomcat mulai menyerang Surabaya lagi, daerah di kawasan Suramadu dan Kenjeran harus lebih waspada,” ujar Budi Rahaju, Kepala Dinkes Jawa Timur. Serangan serangga Tomcat juga mulai menyerang warga di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, kawasan Kenjeran dan Wonorejo.

Pakar serangga dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Hari Sutrisno, mengatakan, “Serangga Tomcat sebenarnya adalah serangga Genus Paederus”. Serangga tersebut adalah kumbang memiliki ukuran relatif kecil, sekitar 1cm sehingga kadang tidak dikenali. Keunikan serangga ini adalah bagian sayap yang tak menutupi seluruh abdomen. “Ada 12 jenis serangga jenis ini. Namun yang paling banyak di sini adalah Paederus Fasciatus. Jadi kemungkinan yang di Surabaya adalah jenis ini, serangga Tomcat jenis Paederus Fasciatus ” jelas Hari. Hari mengatakan, serangga ini memiliki habitat di persawahan, hutan, maupun taman kota. Biasanya, serangga ini memakan telur serangga lain pemakan daun. Sebutan serangga ini sedikit kurang tepat, sebab sebenarnya Tomcat adalah nama Pestisida. Di beberapa daerah, serangga ini sering disebut Semut Kanai atau Semut Kayap.

Hari mengungkapkan bahwa, serangga Paederus biasanya menyerang untuk mempertahankan diri. Serangga ini bisa menyerang apapun yang dianggap mengganggu. Namun demikian, Hari menjelaskan, “Serangan pada manusia sebenarnya bukan tujuan. Hanya mungkin ada aktivitas manusia yang mengganggu serangga ini”. Aktivitas yang mengganggu antara lain; saat serangga akan masuk ke rumah dan terhalang tirai, manusia membuka tirai tersebut sehingga kumbang ini terbang dan menyerang. Ciri khas Paederus adalah kemampuan memproduksi toksin yang disebut Paederin. Saat menyerang, serangga akan mengeluarkan toksin ini, persis seperti ular yang mengeluarkan bisa. Toksin tersebut yang dikatakan bisa berdampak buruk bagi manusia. Akibat jika terserang serangga ini adalah dermatitis, dimana kulit melepuh seperti mengalami luka bakar dan mengeluarkan cairan.

Jika terkena serangan serangga ini, maka kita harus mencuci dengan air sabun, agar dapat menetralisir racun yang dikeluarkan oleh serangga itu. Lalu bisa juga memakai Kalium Permanganat atau salep Acyclovir lima persen bisa dibeli di apotik untuk mengobatinya. Racun serangga ini konsentrasinya 12 kali lebih besar dari bisa kobra. Namun demikian, racun serangga ini tidak mematikan. Kumbang Paederus sebenarnya serangga yang menguntungkan bagi petani karena mampu membasmi wereng.

Bagi yang terkena serangan serangga Tomcat atau kumbang Paederus, dihimbau untuk segera berobat ke dokter atau rumah sakit terdekat. Pasien sebaiknya tidak melakukan pengobatan sendiri di rumah guna mendapatkan penanganan yang tepat dan menghindari infeksi yang lebih parah. Hal itu ditegaskan Kepala Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Ciptomangunkusumo (FKUI-RSCM) Jakarta, Dr. dr. Tjut Nurul Alam Jacoeb, Sp.KK(K) menanggapi berita serangan Tomcat di media massa dalam beberapa hari terakhir.

Memang benar, tindakan pertama itu harus dicuci, karena partikelnya harus dihilangkan segera dari kulit. Tetapi supaya penanganannya lebih tepat, sebaiknya jangan mengobati sendiri. Menurut Tjut, seseorang yang terkena partikel dari serangga Tomcat dapat mengalami reaksi mulai dari yang ringan sampai yang parah. Partikel yang terdapat pada serangga jenis Kumbang Rove ini merupakan sejenis protein atau bahan racun biologis asing bagi kulit. Bagi kebanyakan orang, partikel ini dapat menimbulkan dermatitis. “Protein asing ini kalau menempel bisa bereaksi dermatitis, tetapi ada juga ada yang kebal. Kalau yang terkena racunnya umumnya semua orang dapat terkena,” ujar dokter yang menjabat Ketua Kolegium Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin.

Serangga ini mencari rumput tebal, di tempat seperti kebun, halaman rumah, atau pekarangan yang lembap. Karenanya, untuk menghindarinya bersihkan pekarangan rumah Anda. Dan juga agar tidak menjemur pakaian di malam hari, karena tomcat senang bersarang di pakaian lembap yang disinari cahaya terang dari lampu.